Dalam keseharianku nalarku menyeretku terjun terombang ambing bak ombak yang di terjang badai yang hebat menghantam tanpa henti, nalar yang meronta melahap habis semua impian menghancurkan amajinasi dan ingin segera menggaapai fatamorgana yang kini tampak di depan mata, gejolak nalar kini memacu sel saraf untuk segera bertindak menyusun strategi menjalankan taktik untuk menggaapai fatamorgana yang semakin lama semakin nampak.
Hari demi hari kulalui bersama gejolak nalar yang kian menjadi membawaku ingin menjadi penguasa tunggal di kerajaan fatamorgana yang menjadi pemantik gejolak nalarku hingga ku tunduk dan patuh mengikuti iringan gejolak yang tak terbendung itu, hingga tiba di saat ku merobek dan mengoyak fatamorgana tahta kerajaan yang telah membakar semangat gejolak nalarku itu ternyata semua itu hanyalah kemustahilan yang tak mungkin kugapai tanpa keajaiban.
Berangkat dari kasus ini aku kini belajar bahwa jiwa yang membawa semangat yang kian berkobar tak sepantasnya membuat kita menjadi budak hingga harus menuruti semua kehendak gejolak nalar karna tuhan menciptakan segumpal darah dalam diri setiap manusia untuk menjadi petunjuk untuk mencari sesuatu yang sejati di balik kesejatian itu sendiri.
Roy 28/03/2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar